Kamis, 08 November 2012

Kisah Tukang Kayu

0 komentar

Seorang tukang bangunan yang sudah tua
Berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun
Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya
Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya
Namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat
Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya
Ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya
Namun ia juga tidak bisa memaksa
Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti
Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya
Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi
Namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun
Maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati
Sang mandor hanya tersenyum dan berkata,
"Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa.
Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka bangunan
Ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah
Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya
Saat rumah itu selesai
Sang mandor datang untuk memeriksa
Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa terkejutnya si tukang kayu
Ia sangat menyesal
Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh
Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan
Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini
Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda
Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana

Sebab,
Kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

To unsubscribe or change subscriber options visit:
http://www.aweber.com/z/r/?jBxsnEzM7LSsTCzMDCwMnLRmtIzMDBxMHCwM

Hanya Berkawan Dengan Masa Lalu

0 komentar
Sering aku bercermin dlm masa lalu,
Namun bukan berarti aku terpuruk olehnya,Akupun tetap menatap masa dpn ku dgn pasti,Namun seakan bayang2 yg lalu pun melingkari pikiran ku, Aku bukan mengharapkan semua itu terulang kembali, Nmn tak ku pungkiri hati ini selalu saja ingin melangkah ke masa itu, Aku sadar dgn siapa kini aku berjalan, hingga aku tak mungkn bs melangkah ke arah yg lain, Nmn jalan ini seakan selalu bercabang,Hingga membuatku bimbang dlm memilihnya,A atau B , membuat tanda tanya besar dlm pikiran ini"Aku terinjak dlm bayang2nyanmn saat aku mencoba bangun dr injakannya, tanpa ku sadari aku justru menginjak sisi yg lainnya"Aku tak inginkan dia, yaa tak inginkan dia. Tak boleh dia, ya tak boleh dia. Nmn suara lainnya menyerukan hal yg berbeda, "hati ini berbisik menyebut namanya" Tangan ini seakan ingin menutup telinga dr seruan2 yg tak ku inginkan kehadirannya, Nmn semakin ku coba, bisikan hati itu berteriak terdengar begitu jelasAku bukan bodoh, aku hanya ingin semua baik2 saja. Meski kdng nampak tak mungkin, nmn tetap saja aku ingin semua baik2 saja. "Aku hanya ingin berkawan dgn masa lalu ku, dgn bayanganmu yg nyata, tanpa ingin mengulang kisah yg pernah ada" :)